Biarkan Bahagia Bebas
Hujan tak pernah menitik di tempat yang sama Bau tanah basah menyeruak Angin semilir menggoyang daun-daun akasia Dingin menusuk, menghunjam tulang Gemintang malu menutupi wajahnya Cengkerik dan katak memainkan melodi Kala jam berdentang duabelas kali Sepi memagut memeluk erat Mencengkeram khayalku, meremas pilu Air mata tak sanggup alirkan duka Tatapan nanar menembus pekatnya malam Mencari jawab di antara keniscayaan Dada rasa meronta hendak mengungkap tanya Di mana gerangan kau simpan bahagia? Izinkan aku menjenguknya Jangan biarkan dia terpenjara Lepaskan, bebaskan Agar kelak dia menemui rumahnya Balikpapan, 21 Mei 2024